TIMES MAKASSAR, JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyebut sekitar 16.000 siswa dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bakal menerima manfaat Program Sekolah Rakyat pada Tahun Anggaran (TA) 2025.
Mensos dalam kunjungan kerja Sekolah Rakyat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin, mengatakan 16.000 siswa itu akan mendapatkan akses pendidikan gratis yang tersebar pada 165 titik se-Indonesia.
“Dalam program ini perlu saya tekankan, bahwa sistem di sekolah ini ada yang sama dan ada yang tidak sama dengan sekolah pada umumnya,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Mensos menuturkan para siswa merupakan anak-anak yang memiliki keistimewaan beragam dengan kejeniusan serta minat bakat yang berbeda-beda.
Dalam sistem pembelajaran Sekolah Rakyat, Mensos menegaskan bahwa guru pengajar tidak memaksakan seorang anak harus memiliki kemampuan yang diajarkan pada sekolah umum.
“Jadi, anak ini bakatnya apa, minatnya apa, itu yang lebih diperhatikan. Tidak memaksakan dia harus bisa segala hal, tidak, kita didik sesuai minat dan bakatnya,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Mensos menjelaskan keistimewaan utama anak-anak di Sekolah Rakyat adalah mereka berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah, namun memiliki niat dan cita-cita tinggi untuk menempuh pendidikan.
Karena itu ia menegaskan bahwa Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi keluarga yang belum beruntung, kurang mampu, keluarga yang dalam istilah statistik masuk dalam kategori miskin atau miskin ekstrem.
“Anak-anak yang istimewa serta memiliki kejeniusan sendiri. Mereka dari yang kurang beruntung dalam pendidikan, kita hadirkan Program Sekolah Rakyat,” ujar Mensos Saifullah Yusuf. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 16.000 Siswa Jenjang SD-SMA Terima Manfaat Sekolah Rakyat Tahun 2025
Pewarta | : Antara |
Editor | : Deasy Mayasari |