TIMES MAKASSAR, JAKARTA – Bintang timnas voli putra Indonesia, Rivan Nurmulki resmi menyandang gelar pencetak poin terbanyak (top scorer) pada gelaran SEA Games 2025 Thailand.

Sayangnya, prestasi individu mentereng ini diiringi dengan kabar perpisahan, di mana Rivan mengonfirmasi bahwa ajang ini menjadi panggung terakhirnya bersama Merah Putih.

​Dominasi Individu di Huamark Indoor Stadium

​Rivan Nurmulki tampil tak terbendung sepanjang turnamen. Berdasarkan statistik akhir, opposite andalan Indonesia ini mengoleksi total 90 poin, unggul tipis dari bintang tuan rumah, Napadet Bhinijdee, yang mengemas 86 poin. Di posisi ketiga, pemain Vietnam, Pham Quoc Du, menyusul dengan raihan 72 poin.

​Meski menjadi mesin poin utama, Rivan gagal membawa Indonesia mempertahankan tradisi emas. Dalam laga final yang berlangsung dramatis di Huamark Indoor Stadium, Jumat (19/12/2025), Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor tipis 2-3 (20-25, 25-16, 23-25, 25-23, 12-15).

​Usai pertandingan yang emosional tersebut, pevoli berusia 30 tahun ini memberikan pernyataan yang mempertegas spekulasi mengenai masa depannya.

Dikutip dari laman resmi PBVSI, Rivan memastikan bahwa ia akan menanggalkan jersey Timnas Indonesia demi memberikan ruang bagi talenta muda.

​"Ini adalah tahun terakhir saya di Timnas. SEA Games ini menjadi yang terakhir bagi saya. Sebenarnya saya sangat ingin menutupnya dengan emas keempat, namun hasil di lapangan berkata lain," ujar Rivan Nurmulki.

​Rivan menambahkan bahwa keputusannya sudah bulat untuk fokus pada karier di level klub dan membiarkan proses regenerasi berjalan di skuad Garuda.

​"Indonesia punya banyak pemain muda berbakat seperti Boy Arnez atau Fauzan Nibras. Mereka butuh jam terbang dan ruang untuk berkembang. Saya rasa ini waktu yang tepat untuk pamit," tambahnya.

​Warisan Rivan Nurmulki

​Selama satu dekade membela Indonesia sejak debutnya pada 2015, Rivan telah mempersembahkan tiga medali emas SEA Games (2019, 2021, 2023).

Gelar top skor di edisi 2025 ini menjadi bukti bahwa meski secara usia tidak lagi muda, kualitas permainannya masih berada di level tertinggi Asia Tenggara. (*)