TIMES MAKASSAR, MALANG – Dari ratusan peserta TIMES Indonesia Fun Run 2025, ada beberapa yang menarik perhatian. Salah satunya Citra, peserta dari kategori disabilitas yang memilih ikut Fun Run kategori 5K.

Citra adalah seorang tunanetra sekaligus Ketua Yayasan Hikmah Mata Hati yang setiap hari mendedikasikan hidupnya untuk pemberdayaan disabilitas.

Dalam event ini, Citra hadir bersama suaminya, agus, dan beberapa muridnya. Kehadirannya di ajang lari sejauh 5 kilometer ini bukan sekadar untuk olahraga, tetapi juga untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bergerak dan berprestasi.

Sejak peluit start ditiup, Citra berlari dengan penuh keyakinan. Di sisinya, sang suami, Agus, setia menggandeng tangannya. Agus bukan hanya menjadi pasangan hidup, tetapi juga mata bagi Citra sepanjang jalur lari.

Dengan sabar, ia memberi aba-aba ketika jalan menanjak, ketika ada tikungan tajam, atau saat permukaan jalan mulai tak rata.

“Sangat senang dengan adanya event lari ini. Begitu saya dengar ada kategori disabilitas, saya langsung tertarik, karena berarti ada ruang bagi kami untuk ikut. Bukan hanya saya, pasti banyak teman disabilitas lain yang sebenarnya ingin mencoba,” kata Citra setelah melewati garis finis.

Perjalanan Citra tentu tidak mudah. Di beberapa titik, suara klakson kendaraan masih terdengar meski jalur sudah disterilkan panitia. Suara itu sempat mengganggu konsentrasinya dalam mencari ritme. Kondisi jalan yang tidak sepenuhnya rata juga membuatnya hampir terjatuh.

Namun setiap kali ia goyah, genggaman tangan Agus kembali menguatkan. Dengan tongkat kecil di tangan kiri dan suara lembut suaminya di telinga, Citra mampu melangkah lagi.

“Tadi ada beberapa jalan yang nggak rata, jadi agak oleng. Untungnya saya didampingi, jadi tetap bisa lanjut. Harapannya ke depan jalur bisa lebih baik agar lebih ramah untuk kami,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar olahraga, bagi Citra, berlari bersama ratusan peserta lain adalah pengalaman emosional. Dia merasa bahwa event ini menjadi bukti bahwa disabilitas juga punya kemampuan yang sama dengan orang pada umumnya. TIMES Indonesia Fun Run 2025 juga memberikan pesan nyata bahwa semua setara.

“Perasaannya senang sekali, karena bisa berlari bareng dengan orang-orang awas, tidak hanya dengan teman-teman tunanetra saja. Itu artinya kami juga punya ruang di tengah masyarakat,” ucapnya.

Kisah Citra menjadi potret sederhana betapa pentingnya dukungan. Di balik langkahnya yang terbatas, ada Agus yang setia. Bagi mereka, finis bersama bukan sekadar garis akhir lomba, tetapi simbol dari perjalanan hidup yang ditempuh berdua: saling menggandeng, saling menguatkan, dan saling percaya.

TIMES Indonesia Fun Run 2025 bukan hanya tentang catatan waktu, tetapi juga tentang catatan sejarah. Kehadiran jalur khusus disabilitas menjadi bukti nyata bahwa olahraga bisa inklusif. Kehadiran sosok seperti Citra menegaskan bahwa keterbatasan tidak akan pernah bisa menghalangi semangat manusia untuk terus bergerak.

Dari Kota Malang, sebuah pesan haru mengalir: olahraga adalah ruang untuk semua, tanpa kecuali. Dan Citra, dengan langkah tegapnya yang penuh keyakinan, telah menorehkan kisah inspiratif tentang cinta, keberanian, dan keteguhan hati. (*)