https://makassar.times.co.id/
Berita

Keluarga Ojol Rusdamdiansyah Minta Keadilan Usai Pengeroyokan

Senin, 01 September 2025 - 14:11
Keluarga Ojol Rusdamdiansyah Minta Keadilan Usai Pengeroyokan Reza, saudara almarhum Rusdamdiansyah (kanan) bersama orang tuanya di rumah duka, Jalan Urip Sumoharjo, Lorong 501, Makassar, Sulawwesi Selatan, Senin (1/9/2025). (FOTO: ANTARA/Darwin Fatir)

TIMES MAKASSAR, MAKASSAR – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar almarhum Rusdamdiansyah, pengemudi ojek online (ojol) Grab yang meninggal dunia usai diduga menjadi korban pengeroyokan saat demonstrasi berujung ricuh pada Jumat, 29 Agustus 2025, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pihak keluarga meminta aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelaku yang bertanggung jawab atas tewasnya Rusdamdiansyah.

“Harapan keluarga kami, minta kasusnya diusut tuntas. Dan semoga tidak ada Dandi (Rusdamdiansyah) kedua maupun berikutnya,” ujar Reza, saudara korban, di rumah duka Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (1/9/2025).

Di mata keluarga, almarhum yang akrab disapa Dandi dikenal sebagai sosok yang humble, pekerja keras, penyayang keluarga, dan jarang mengeluh. Ia juga menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.

Sebelum peristiwa naas itu, korban sebenarnya memilih tetap berada di rumah karena situasi di jalan raya sudah dipadati massa pendemo. Namun, menjelang sore, ia memutuskan keluar rumah. Tak lama kemudian, kabar buruk pun datang.

Namun kabar datang. Ada orang yang menghubungi keluarga melalui ponsel korban yang akrab disapa Dandi, kini sedang berada di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina dalam kondisi tidak berdaya.

Awalnya, keluarga sempat mendapat informasi bahwa korban mengalami kecelakaan. Namun, Reza tidak percaya karena adiknya keluar rumah hanya dengan berjalan kaki, sementara sepeda motornya masih berada di rumah.

Kabar duka semakin jelas setelah beredar informasi bahwa Rusdamdiansyah dikeroyok massa di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI). Ia diteriaki sebagai intel aparat keamanan karena postur tubuhnya tinggi dan berisi.

"Betul dia dikeroyok. Informasi yang didapat di depan Kampus UMI, dan dia diteriaki sebagai intel saat itu hari. Padahal, ini anak bukan mahasiswa, bahkan kuliah pun tidak pernah. Tapi dari postur tubuhnya tinggi," ujarnya.

Korban sempat dirawat di RS Ibnu Sina, kemudian dirujuk ke RSUP Otak Jantung Kanker (OJK) Makassar. Namun, meski telah menjalani operasi akibat pendarahan otak dan retak pada tengkorak, nyawa Rusdamdiansyah tidak bisa diselamatkan.

"Hasil pemeriksaan paling parah pendarahan di otak, tengkorak kepala retak. Rata-rata bagian kepala yang luka. Makanya sudah tidak sadarkan diri di RSUP Kemenkes CPI. Sekitar jam satu malam, hari Sabtu itu, dia sempat kritis dan langsung ditindaki, sempat dioperasi," ucapnya.

Pihak keluarga menyampaikan terima kasih kepada manajemen Grab Indonesia yang datang melayat ke rumah duka dan memberikan dukungan moral. Meski demikian, keluarga masih menunggu langkah hukum lebih lanjut sambil menanti aparat kepolisian mengusut kasus tersebut. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Makassar just now

Welcome to TIMES Makassar

TIMES Makassar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.