TIMES MAKASSAR, MAKASSAR – Bentrokan antar kelompok pemuda dari Kampung Sapiria dan Borong Taipa (Borta) memicu kebakaran besar yang menghanguskan tujuh rumah panggung di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin, Panampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa siang (18/11/2025).
Kebakaran terjadi ketika tawuran sedang berlangsung dan membuat petugas pemadam kesulitan memasuki lokasi.
“Informasi sementara, rumah panggung yang terbakar ada tujuh petak. Kita masih menunggu detail lengkapnya. Empat regu dari Ratulangi dan satu regu dari Ujung Tanah total sekitar 15 armada dikerahkan,” ujar Kabid Operasi Damkarmat Makassar, Cakrawala.
Terkait penyebab kebakaran, Cakrawala menyebutkan dugaan kuat bahwa api muncul akibat unsur kesengajaan. Hal ini diperkuat dengan temuan jerigen berisi bahan bakar di lokasi bentrokan.
“Kemungkinan besar kebakaran dilakukan dengan sengaja. Ada temuan jerigen berisi bahan bakar di TKP. Ditambah lagi saat tawuran terjadi banyak ledakan petasan. Namun penyebab pastinya masih diselidiki polisi,” katanya.
Saat ditanya mengenai korban jiwa, Damkarmat memastikan tidak ada korban tewas akibat kebakaran. Namun, terdapat dugaan seseorang meninggal sebelum bentrokan pecah.
“Informasi dari personel di lokasi tidak ada korban jiwa karena kebakaran. Tetapi ada dugaan korban meninggal terkait kejadian sebelum tawuran,” jelas Cakrawala.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi membenarkan bahwa kebakaran dipicu perang kelompok dua kampung tersebut. Mengenai informasi adanya korban tewas akibat senapan angin, pihaknya masih mendalami lebih lanjut.
"Katanya ada (meninggal), tapi untuk itu kita masih melakukan pendalaman, masih penyelidikan apakah (kena) peluru itu atau bagaimana," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menjelaskan bahwa bentrokan berhasil dibubarkan setelah polisi menurunkan personel gabungan dari Polsek Tallo, Reskrim, Sabhara, dan intel Satnarkoba.
“Tadi massa cukup banyak, sehingga diperlukan pengamanan agar armada pemadam bisa masuk memadamkan api secara maksimal,” jelas Devi.
Devi menambahkan bahwa dugaan penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Polisi masih mengumpulkan bukti, termasuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terkait adanya dugaan korban tewas akibat senapan angin.
"Itu masih kita lakukan penyelidikan juga penyebabnya. Kita masih mengumpulkan bukti, berkoordinasi rumah sakit juga kira-kira penyebabnya apa. Polisi selalu hadir mencegah, walaupun di dalam proses itu kita kadang mendapatkan perlawanan dari pihak yang melakukan tawuran," katanya lagi.
Devi juga mengungkap bahwa bentrokan antarkelompok di sekitar TPU Beroangin sudah berulang kali terjadi. Polisi telah beberapa kali melakukan mediasi, tetapi tawuran tetap terulang. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |