https://makassar.times.co.id/
Berita

Bedah Rumah Warga Yogyakarta, Wujud Gotong Royong Cegah Stunting dan Ciptakan Hunian Sehat

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:11
Bedah Rumah Warga Yogyakarta, Wujud Gotong Royong Cegah Stunting dan Ciptakan Hunian Sehat Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta F.X. Wisnu Sabdono Putro ikut melakukan kegiatan bedah rumah warga. (FOTO: Pemkot Yogyakarta)

TIMES MAKASSAR, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogyakarta) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup warganya melalui program bedah rumah berbasis gotong royong.

Kali ini, dua rumah warga di Kampung Klitren Lor dan Kampung Pajeksan menjadi penerima manfaat perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Dua rumah yang dibedah masing-masing milik Sultoni (Klitren Lor GK 3/211 RT 63 RW 3) dan Sarito (RT 41 RW 11 Kampung Pajeksan). Keduanya menyampaikan rasa syukur dan haru atas bantuan yang diberikan.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama warga yang mengusulkan saya,” ungkap Sultoni, Rabu (25/6/2025).

Sultoni menambahkan bahwa perbaikan rumahnya akan difokuskan pada rangka atap yang lapuk, sekat ruangan, serta penggantian lantai dari semen ke material yang lebih layak.

Senada, Sarito pun menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan perbaikan rumahnya.

“Alhamdulillah, saya sangat terbantu. Rencananya saya akan membuat kamar dan mengganti pintu yang sudah rusak. Semoga warga lain juga merasakan manfaat seperti ini,” terang Sarito.

Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas elemen. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa bedah rumah adalah bagian dari semangat gotong royong masyarakat Yogyakarta.

“Ini gerakan dari masyarakat untuk masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi dan menggerakkan. Terima kasih untuk Baznas, Kitabisa, dan warga sekitar yang turut bergotong royong,” ujar Hasto.

Baznas dan platform crowdfunding Kitabisa masing-masing menyumbang Rp20 juta untuk mendukung program ini. Tidak hanya itu, partisipasi legislatif juga tampak dari sumbangan 20 sak semen masing-masing dari Hasto Wardoyo, Ketua DPRD Kota Yogyakarta F.X. Wisnu Sabdono Putro, dan Anggota DPRD Ipung Purwandari.

Hasto juga mengingatkan pentingnya aspek kesehatan dalam program ini. Rumah yang kumuh dan minim pencahayaan dapat memicu penyakit seperti TBC, yang jika menimpa anak-anak berisiko menyebabkan stunting.

“Stunting itu bukan hanya soal gizi, tetapi juga soal lingkungan. Jika anak-anak tinggal di rumah lembab dan tidak sehat, risiko TBC meningkat, dan itu bisa berdampak jangka panjang,” tegas mantan Bupati Kulon Progo ini.

Ketua DPRD Kota Yogyakarta, F.X. Wisnu Sabdono Putro, mengapresiasi inisiatif ini sebagai solusi nyata bagi permasalahan sosial di tingkat akar rumput.

“Program bedah rumah ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi membangun harapan. Saya mendukung penuh langkah gotong royong ini sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dan masyarakat untuk warga yang membutuhkan,” tegas Wisnu yang merupakan kader PDI Perjuangan ini.

Dalam pelaksanaan program bedah rumah ini pemerintah melibatkan partisipasi aktif warga setempat. Namun demikian, untuk tukang utama tetap dibayar. Sisanya yang lain partisipasi kerja bakti secara bergiliran oleh masyarakat setempat. Bahkan warga turut menyumbang material seperti pintu, batako, hingga tenaga.

Dengan semangat Segoro Amarto – Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta, Pemkot Yogyakarta mengajak seluruh elemen untuk terus memperkuat solidaritas demi terwujudnya lingkungan yang sehat dan layak huni bagi semua. (*)

Pewarta : A Riyadi
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Makassar just now

Welcome to TIMES Makassar

TIMES Makassar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.