TIMES MAKASSAR, MALANG – Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Sastra Arab Universitas Negeri Malang (UM) sukses menggelar Mahrojan Arabi ke-19 pada 13–16 Mei 2025 di lokal D Fakultas Sastra UM, Selasa (13/5/2025). 

Mengusung tema 'Merajut Jejak Peradaban melalui Bahasa Arab dalam Seni, Sastra, dan Budaya Dunia', acara ini menjadi ajang tahunan yang mempertemukan kreativitas, kompetisi serta kolaborasi budaya dari berbagai penjuru Nusantara hingga mancanegara.

Peserta lomba Munadzarah 'Ilmiyyah yang sedang berdebat dengan bahasa Arab (FOTO: HMD Sasrab UM) for TIMES Indonesia

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan berbagai penampilan dari mahasiswa Sastra Arab. Penampilan banjari, syi'ir teatrikal, dan tari India menjadi pembuka rangkaian kegiatan Mahrojan Arabi. 

Akmalu Syauqy selaku Ketua Umum HMD Sastra Arab menjelaskan terkait rangkaian acara Mahrojan Arabi yang terdiri dari enam lomba dan ditujukan bagi peserta umum berusia 18-23 tahun.

Menariknya, peserta terjauh berasal dari pulau Sumatera, menandakan antusiasme tinggi dari berbagai daerah. 

Suasana ramai bazar Mahrojan Arabi (FOTO: Zakiyya Salmaa Azzahra/TIMES Indonesia)

"Alhamdulillah antusias peserta terus meningkat, yang paling jauh mengikuti Mahrojan Arabi ini dari UIN Raden Patah Palembang dan ada peserta dari UIN Ar-Raniry Aceh juga," ungkapnya. 

Lomba dilaksanakan secara luring dan daring, berjenjang nasional hingga internasional. Lomba luring meliputi Munadzarah 'Ilmiyyah (debat ilmiah), Khatabah Arabiyyah (pidato bahasa Arab), Qiroatus Syi'ri (membaca puisi Arab), dan Ghina' (bernyanyi dalam bahasa Arab).

Sementara lomba daring terdiri dari Tilawatil Qur'an (membaca Al-Qur’an), Qiro'atul Akhbar (membawakan berita dalam bahasa Arab). 

Mahrojan Arabi ke-19 juga menghadirkan seminar bertajuk International Conference in Arabic (INCAFA) yang diselenggarakan secara daring pada 15 Mei 2025.

Izza Fardana Mubaroka sebagai Kepala Bidang 3 Mahrojan Arabi menjelaskan bahwa seminar ini menghadirkan pemateri hebat dari tingkat nasional dan internasional, terbuka bagi peserta umum, dan menjadi wadah diskusi ilmiah serta pengembangan wawasan tentang bahasa Arab dalam konteks global. 

"Ada 3 pemateri utama INCAFA yang berasal dari luar negeri dan 1 pemateri dari Indonesia. INCAFA merupakan seminar dengan format prosiding," ujar Fardana. 

Di area Selasar D17 Fakultas Sastra, pengunjung dapat menikmati berbagai bazar makanan dan minuman, menambah semarak suasana festival.

Acara ditutup dengan penampilan tari Zapin, banjari, dan Ghina Arabi, menandai berakhirnya Mahrojan Arabi ke-19 dengan penuh kegembiraan dan harapan untuk terus merajut jejak peradaban melalui bahasa Arab dalam seni, sastra, dan budaya dunia. (*)