https://makassar.times.co.id/
Berita

Kenali Monkey Pox, Cara Penyebaran dan Pencegahannya

Selasa, 27 Agustus 2024 - 15:26
Kenali Monkey Pox, Cara Penyebaran dan Pencegahannya dr. Rininta Christabella. (FOTO: dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMES MAKASSAR, JAKARTA – Wabah Cacar Monyet atau yang dikenal sebagai Monkey Pox yang kini telah melanda Indonesia, tercatat sudah mencapai lebih dari 80 kasus di beberapa wilayah di Indonesia. 

Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan status monkey pox sebagai Kedarurat Kesehatan Global karena kemunculan Monkey Pox clade 1B di Afrika. 

Tercatat sejak 2022 hingga saat ini, sebanyak 88 kasus terkonfirmasi di Indonesia dengan varian 2B dengan rincian pada tahun 2023 sebanyak 73 kasus dan 2024 sebanyak 14 kasus positif. 

Meningkatnya kasus Monkey Pox, dr. Rininta Christabella atau yang akrab disapa dr. Bella menjelaskan cara penyebaran wabah yang berasal dari Afrika tersebut.

dr. Bella mengatakan, Monkey Pox menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi walaupun hanya sekedar bersentuhan. 

“Berbicara atau bernapas di dekat orang yang terinfeksi adalah cara lain penularannya, karena penularan melalui partikel pernapasan yang dihasilkan,” ucap dr. Bella kepada TIMES Indonesia, Selasa (27/8/2024). 

Wanita yang merupakan pendiri Let's Share Indonesia dan Let's Share Healthcare menerangkan, virus monkey pox sendiri mampu bertahan di atas barang-barang yang disentuh orang yang terinfeksi seperti baju, handuk dan benda lainnya yang disentuh. 

“Selain itu, seseorang juga dapat tertular monkey pox melalui kontak fisik dengan hewan yang membawa virus, seperti beberapa spesies monyet dan hewan pengerat. Kontak fisik dengan hewan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau memakan daging yang terkontaminasi dan belum dimasak dengan benar,” terangnya. 

dr. Bella juga mengungkapkan, virus monkey pox atau cacar monyet sendiri membawa untai ganda DNA, dan virus DNA biasanya tidak bermutasi secepat itu. Untuk mencegah terjadinya cacar monyet ini, dr. Bella menjelaskan bahwa tiap orang harus menjaga kebersihan. 

“Untuk melindungi diri dari penyebaran cacar monyet, seseorang harus menjaga standar kebersihan pribadi yang tinggi dan menghindari kontak langsung dengan lesi kulit yang terinfeksi,” jelas dr. Bella. 

“Kegiatan berisiko tinggi seperti memiliki banyak pasangan seks atau seks bebas juga harus dihindari. Tidak disarankan untuk kontak dengan hewan liar dan mengkonsumsi daging hewan liar,” sambungnya. 

dr. Bella juga menyarankan jika seseorang yang mencurigai dirinya terkena cacar monyet harus mencari saran medis dan mengisolasi diri dari orang lain sampai dievaluasi dan diuji secara menyeluruh.

Meskipun demikian, lanjut dr. Bella, bahwa vaksin cacar monyet telah tersedia. “menurut WHO, adalah MVA-BN atau LC16, atau vaksin ACAM2000 jika vaksin lainnya tidak tersedia,” tandas dr. Bella.

Sebagai informasi, dilansir dari Kementerian Kesehatan, cacar monyet menimbulkan ruam bernanah di kulit serta kasusnya sudah tersebar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta dan Kepulauan Riau. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Makassar just now

Welcome to TIMES Makassar

TIMES Makassar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.