TIMES MAKASSAR, JAKARTA – Sebuah pesawat Airbus milik maskapai Korea Selatan Air Busan, terbakar pada Selasa (28/1/2025) malam di Bandara Internasional Gimhae, selatan negara itu sesaat menjelang terbang ke Hong Kong.

"Seluruh penumpang yang berjumlah 169 orang dan tujuh awaknya berhasil diselamatkan dan dievakuasi, namun tiga orang mengalami luka ringan," kata otoritas pemadam kebakaran di Busan. Dinas pemadam kebakaran menerima pemberitahuan tentang kebakaran sebelum pukul 10.30 malam.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengatakan, kebakaran bermula di bagian ekor pesawat. Api yang bermula di bagian ekor pesawat itu dengan cepat menjalar ke badan pesawat.

Rekaman yang ditayangkan oleh lembaga penyiaran lokal, YTN menunjukkan, seluncuran evakuasi dipasang di kedua sisi pesawat lorong tunggal, dengan petugas darurat menangani asap dan api dari jet.

Rekaman selanjutnya dari berita Yonhap menunjukkan, lubang-lubang terbakar di sepanjang atap badan pesawat.

Petugas pemadam kebakaran langsung berusaha memadamkan api dari pesawat Air Busan di Bandara Internasional Gimhae di Busan itu.

Peristiwa ini sebulan setelah bencana udara paling mematikan di Korea Selatan dimana ketika pesawat Jeju Air, yang datang dari Bangkok jatuh di landasan pacu Bandara Muan saat melakukan pendaratan darurat, menewaskan semua, 181 penumpangnya, kecuali dua dan awak pesawat.

Maskapai penerbangan murah Air Busan adalah bagian dari Asiana Airlines Korea Selatan yang pada bulan Desember diakuisisi oleh Korean Air.

Produsen pesawat Airbus mengatakan, pihaknya mengetahui laporan mengenai insiden tersebut dan sedang berhubungan dengan Air Busan. Air Busan dan Asiana tidak segera menanggapi permintaan komentar. Korean Air mengarahkan pertanyaan kepada Air Busan.

Menurut Aviation Safety Network, basis data terhormat yang dikelola oleh Flight Safety Foundation, pesawat Air Busan yang terbakar tersebut adalah model Airbus A321ceo berumur 17 tahun dengan nomor ekor HL7763. (*)